Thursday, December 20, 2012

Makalah Konsep Teori Dorothea E. Orem


Konsep Teori Dorothea E. Orem



41587439230s
 









Dosen Pembimbing
Pepin Nahariani , S.Kep., Ns.


                                                 Disusun Oleh :
v  Elvitiana (15)
v  Luthfiana Pradita (25)
v  M.Dhany Rachman (26)
v  Subekti Latif (46)




Program Studi S1 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kabupaten Jombang
2012/2013
















KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

            Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Teori Dorothea E. Orem

Kami menyadari bahwa makalah ini belum maksimal dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharap masukan, kritikan dan saran para pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya, semoga amal baik semua pihak diterima oleh Allah dan mendapatkan balasan darinya dengan pahala yang setimpal dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan juga bagi pembaca sekalian.Amin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.



Jombang, 01 oktober 2012

   
   Penyusun











DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL……………………………………………...1
KATA PENGANTAR……………………………………………2
DAFTAR ISI……………………………………………………....3

BAB I……………………………………………………………....4
PENDAHULUAN………………………………………………...4
1.1 Latar Belakang………………………………………………….4
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………5
1.3 Tujuan………………………………………………………......5

BAB II…………………………………………………………….. 6
PEMBAHASAN…………………………………………………..6
2.1 Biografi Dorothea E. Orem ……………………………... 6
2.2 Teori Dorothea Orem  …………………………………….7
2.4  Model keperawatan orem”s …………………………........11
2.4 Teori Orem dan Proses Keperawatan …………………..12
2.5 Kekuatan dan kelemahan Teori Orem……………….13


                   BAB III…………………………………………………………..14
PENUTUP…………………………………………………........14









BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Teori keperawatan didefiniskan sebagai konseptualisasi beberapa aspek realitas keperawatan yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena, menjelaskan hubungan- hubungan antar fenomena, memprediksi risiko-risiko dan menetapkan asuhan keperawatan (Afaf Ibrahim Meleis, 1997).
Di dunia keperawatan banyak fenomena dan masalah yang terjadi yang sulit untuk dijelaskan dan diselesaikan. Namun, keperawatan memiliki teori-teori keperawatan yang bisa digunakan untuk menjelaskannya dan member solusi yang tepat untuk menyelesaikannya. Para ahli teori keperawatan mengemukakan berbagai solusi yang bisa diterapkan di berbagai lingkup keperawatan. Teori-teori tersebut terus dikembangkan sehingga akan lebih meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan keperawatan.
Salah satu ahli teori yang cukup terkenal dan teorinya banyak digunakan dalam tatanan pelayanan keperawatan adalah Dorothea Orem. Dalam teori self care-nya ia menganggap bahwa perawatan diri merupakan suatu kegiatan membentuk kemandirian individu yang akan meningkatkan taraf kesehatannya. Sehingga bila mengalami defisit, ia membutuhkan bantuan dari perawat untuk memperoleh kemandiriannya kembali. Teori ini merupakan suatu pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk meningkatkan kemampuan klien dalam merawat dirinya sendiri dan bukan menempatkan klien pada posisi bergantung karena self care merupakan perilaku yang dapat dipelajari.
Teori Dorothea Orem merupakan teori yang cukup menarik untuk dikaji dan dibahas karena termasuk teori yang cukup banyak digunakan dalam aplikasi praktik keperawatan dan penulis tertarik untuk menelaah teori ini, dimana ia hanya berfokus pada lingkup praktik keperawatan.










Rumusan Masalah

1.   Menjelaskan biografi Dorothea E. Orem
2.   Menjelaskan teori yang dikemukakan olehDorothea Orem meliputi : teori self care,teori self care deficit, teori nursing system.
3.   Menjelaskan model keperawatan orem”s secara umum.
4.   Menjelaskan perbedaan  Teori Orem dan Proses Keperawatan
5.   Menjelaskan kekuatan dan kelemahan Teori Orem


Tujuan Penulisan


1. Agar dapat mengetahui biografi Dorothea E. Orem.
2. Untuk mengetahui teori Dorothea Orem yang meliputi : teori self care,teori self care deficit, teori nursing system.
3. Agar dapat mengetahui  model keperawatan orem”s secara umum.
4. Agar bisa mengetahui perbedaan antara Teori Orem dan Proses Keperawatan
5. Agar bias mengetahui kekuatan dan kelemahan teori orem
























BAB 11

PEMBAHASAN
2.1 Biografi Dorothea E. Orem
Dorothea E. Orem pendidikan sekolah perawatan di rumah sakit Providence di Washington DC. Lulus Sarjana Muda tahun 1930. Lulus Master tahun 1939 pendidikan keperawatan. Tahun 1945 bekerja di Universitas Katolik di Amerika selama perjalanan kariernya ia telah bekerja sebagai staf perawat, perawat tugas pribadi, pendidik, administrasi keperawatan dan sebagai konsultan (1970).
  1. Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di Departemen kesehatan pada bagian pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan keperawatan
  2. Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali
  3. Tahun 1965 bergabung dengan Universitas Katolik di Amerika membentuk model teori keperawatan komunitas
  4. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan keperawatan, yang menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin keperawatan
  5. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa
  6. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas Katolik Amerika tentang teori keperawatan
  7. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan diri sendiri dan dipulikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971).
  8. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
  9. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu ; Theory self care, theory self care deficit, theory system keperawatan.
Pengertian
Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem's adalah :
"Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai dengan keadaan, baik sehat maupun sakit " (Orem's, 1980).
Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebtuhan itu sendiri, kecuali bila tidak mampu.


2.2 Teori Sistem Keperawatan Orem
Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan menolong keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self Care Deficit of Nursing. Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori yaitu :
1. Self Care
Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic sesuai dengan kebutuhan
Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan oleh seorang perawat yang berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan keberadaannya , keadaan kesehatan dan kesempurnaan.
Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam memelihara kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi hubungan antar pembeli self care dengan penerima self care dalam hubungan terapi. Orem mengemukakan tiga kategori / persyaratan self care yaitu : persyaratan universal, persyaratan pengembangan dan persyaratan kesehatan.
Penekanan teori self care secara umum :
  1. Pemeliharaan intake udara
  2. Pemeliharaan intake air
  3. Pemeliharaan intake makanan
  4. Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi
  5. Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
  6. Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi sosial
  7. Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia
  8. Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok sosial sesuai dengan potensinya.
2. Self Care Deficit
Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem, yang menggambarkan kapan keperawatan di perlukan, oleh karena perencanaan keperawatan pada saat perawatan yang dibutuhkan.
Bila dewasa (pada kasus ketergantungan, orang tua, pengasuh) tidak mampu atau keterbatasan dalam melakukan self care yang efektif



Teori self care deficit diterapkan bila :
  1. Anak belum dewasa
  2. Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan
  3. Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa yang akan datang, kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan kebutuhan.

http://2.bp.blogspot.com/-61f58YZLJNc/ThmB1_yfzxI/AAAAAAAAAAM/-t4oUkvwHNY/s320/lebih+plg+oke.png

Konseptual model “Theory of Self-Care Deficit”. (R=relationship;<=deficit relationship).

3. Nursing system
Teori yang membahas bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien dapat dipenuhi oleh perawat, pasien atau keduanya.
Nursing system ditentukan / direncanakan berdasarkan kebutuhan "Self Care" dan kemampuan pasien untuk menjalani aktifitas "Self Care".
Orem mengidentifikasikan klasifikasi Nursing System :
  1. The Wholly compensatory system
    Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan berespon terhadap rangsangan.
  2. The Partly compensantory system
    Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.
  3. The supportive - Educative system
    Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.


http://2.bp.blogspot.com/-JfGkIuzxah0/Thmsyi0lHgI/AAAAAAAAAAQ/awq35zGISeU/s640/New+Picture.png

  1. Metode bantuan :
    Perawat membantu klien dengan menggunakan system dan melalui lima metode bantuan yang meliputi :
    1. Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
    2. Mengajarkan klien
    3. Mengarahkan klien
    4. Mensupport klien

Keyakinan dan nilai - nilai
Kenyakianan Orem's tentang empat konsep utama keperawatan adalah :
  1. Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus memperthankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau trauma atu koping dan efeknya.
  2. Sehat : kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutatn self care yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi dan perkembangan.
  3. Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.
  4. Keperawatan : pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan self care yang mencakup integritas struktural, fungsi dan perkembangan.
Tiga kategori self care
Model Orem's menyebutkan ada beberapa kebutuhan self care yang disebutkan sebagai keperluan self care (self care requisite), yaitu :
  1. Universal self care requisite ; keperluan self care universal dan ada pada setiap manusia dan berkaitan dengan fungsi kemanusiaan dan proses kehidupan, biasanya mengacu pada kebutuhan dasar manusia. Universal requisite yang dimaksudkan adalah :
    1. Pemeliaharaan kecukupan intake udara
    2. Pemeliharaan kecukupan intake cairan
    3. Pemeliaharaan kecukupan makanan
    4. Pemeliaharaan keseimabnagn antara aktifitas dan istirahat
    5. Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi kemanusiaan dan kesejahteraan manusia
    6. Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses- proses eliminasi.
    7. Meningkatkan fungsi human fungtioning dan perkembangan ke dalam kelompok sosial sesuai dengan potensi seseorang, keterbatasan seseorang dan keinginan seseorang untuk menjadi normal.
  2. Developmental self care requisite : terjadi berhubungn dengan tingkat perkembangn individu dan lingkungan dimana tempat mereka tinggal yang berkaitan dengan perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan.
  3. Health deviation self care requisite : timbul karena kesehatan yang tidak sehat dan merupakan kebutuhan- kebutuhan yang menjadi nyata karena sakit atau ketidakmampuan yang menginginkan perubahan dalam perilaku self care.

2.3 Tujuan
Tujuan keperawatan pada model Orem"s secara umum adalah :
  1. Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.
  2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self care.
  3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care deficit apapun dihilangkan.
Jika ketiganya ditas tidak tercapai perawat secara langsung dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.
Tujuan keperawatan pada model Orem's yang diterapkan kedalam praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah :
  1. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara terapeutik
  2. Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri
  3. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang mengalami gangguan secara kompeten.
Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orem's yang diterapkan pada praktek keperawtan keluaga/komunitas adalah :
  1. Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga
  2. Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
  3. Aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi
  4. Aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang dilakukan di rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.




2.4 Teori Orem dan Proses Keperawatan
Menurut Orem (1991), proses keperawatan adalah istilah yang digunakan oleh perawat untuk menunjukkan proses profesional-teknologi dari tindakan keperawatan beserta proses perencanaan dan evaluasi
Perbandingan antara proses keperawatan Orem dengan proses keperawatan
Proses Keperawatan
Proses Keperawatan Orem
1.      Pengkajian
2.      Diagnosa keperawatan
3.      Perencanaan
4.      Implementasi
5.      Evaluasi
1.      Diagnosa dan resep dokter
2.      Merancang system keperawatan dan perencanaan untuk melaksanakan self care
3.      Produksi dan manajemen system keperawatan

Orem (1991) menjelaskan tiga tahap proses keperawatan yaitu:
Step 1 : Diagnosa dan resep keperawatan
Tahap ini menjelaskan mengapa keperawatan diperlukan. Analisa dan interprestasi membuat keputusan tentang perawatan dini, juga memberikan manajemen kasus.
“Diagnosa keperawatan penting untuk pemeriksaan dan pengumpulan data tentang kemampuan pasien dalam perawatan diri dan kebutuhan akan terapi perawatan diri serta hubungan antara keduanya” (Orem, 1991, hal. 270)

Step 2 : Merancang system keperawatan dan merencanakan pelaksanaan perawatan diri
Merancang  system keperawatan yang efektif dan efisien menghasilkan data yang valid tentang kondisi pasien. Rancangan ini termasuk peran dari perawat dan pasien dalam hubungan melakukan self care, mengatur kebutuhan terapi perawatan diri , melindungi pengembangan kemampuan perawatan diri. ( Orem, 1991)






Step 3 : Produksi dan manajemen sistem keperawatan (Planning and Controlling)
Pengaturan system keperawatan dihasilkan ketika berinteraksi dengan pasien secara terus menerus untuk mencapai kemampuan terapi perawatan diri yang telah ditentukan dan mengatur kemampuan untuk mengembangkan perawatan diri. Di tahap ini, tindakan perawat adalah menghasilkan dan mengatur system keperawatan. (Orem, 1991)

2.5   Kekuatan Dan Kelemahan Teori Orem

Teori Orem menyediakan dasar yang komprehensif untuk tindakan keperawatan. Teori ini dapat digunakan dalam keperawatan profesional pada area pendidikan, tindakan klinis, administrasi, riset, dan system informasi keperawatan.
Kekuatan umum yang dimiliki teori ini adalah aplikasinya untuk pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pekerja klinik baru. Konsep self-care, nursing system, dan self-care deficit mudah dipahami oleh mahasiswa keperawatan dan dapat dikembangkan dengan ilmu pengetahuan dan penelitian.
Kelemahan dari model Orem adalah ia berpendapat bahwa kesehatan bersifat statis, namun dalam kenyataannya kesehatan itu bersifat dinamis dan selalu berubah.
Kesan lain dari model konsep ini adalah untuk penempatan pasien dalam system mencakup kapasitas individu untuk gerakan fisik.











BAB III
PENUTUP
Dengan mempelajari model konsep atau teori keperawatan sebagaimana disampaikan dimuka maka dapat disimpulkan bahwa perawat harus memahami apa yang harus dilakukan secara tepat dan akurat sehingga klien dapat memperoleh haknya secara tepat dan benar. Asuhan keperawatan dengan pemilihan model konsep atau teori keperawatan yang sesuai dengan karakteristik klien dapat memberikan asuhan keperawatan yang relevan .
Model konsep atau teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk memperolehya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan.
Untuk dapat menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini diperlukan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan sehingga diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang therapeutik.


























 DAFTAR PUSTAKA

Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Jakarta : EGC
            Marriner Tomey, Ann ., Raile Alligood, Martha . 2002. Nursing Theorist and Their Work. United State of America : Mosby Elsevier
Goerge, B. Julia. 1995. Nursing Theories The base for Professional Nursing Practice. Fourth Edition

No comments:

Post a Comment